Minggu, 23 April 2017

have read books in APRIL

rasanya malas sekali untuk makan karena aku baru bangkit dari tempat tidur siang ini. aku malas pergi kedapur untuk memasak makanan. dari pagi hingga sekarang aku belum juga makan nasi. sebenarnya tadi pagi-pagi sekali aku sempat pergi keluar untuk beli jajanan di mbak pecel, dan aku beli pecel, gorengan, dan bubur sumsum. tapi isi pecelnya sayur semua dan bumbunya sangat pedas! dan siang ini aku baru ingat kalau belum makan nasi sama sekali, perutku sudah mulai keroncongan, tapi aku ingin sekali menulis.

ngomong-ngomong soal buku, jumat kemarin aku sempat pergi ke bintaro plaza untuk membelikan titipan temanku di gramedia. and pastinya aku mampir ke stand novel. banyak display baru dan novel-novel yang sangat kuinginkan. seperti caraval, dilan, bukunya risa saraswati, ahhhhh tapi apa daya aku harus berhemat. karena 50rb tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bukuku. hehehe. akhirnya aku makan seorang diri di kfc dan sempat-sempatnya nonton kartini di bioskop. kebetulan aku punya uang sekitar 80rb dan itu cukup.

aku sudah haus sekali dengan novel baru. aku butuh stok novel baru. tapi.... aku harus bersabar.

di bulan april ini sebenarnya aku akan ulang tahun, tapi aku sering lupa hari ulang tahunku sendiri.... hehehe

ngomong-ngomong aku sudah baca lumayan banyak novel -menurut diriku pribadi- dan aku senang.

di awal-awal bulan april, aku berhasil menyelesaikan novel yang berjudul 'counting by 7s' by holly goldberg sloan. novelnya ini adalah novel berbahasa inggris. sebenarnya ini bukan novel yang benar-benar aku inginkan untuk dibeli. jadi ceritanya, aku udah gak sabar banget buat beli fangirl dari rainbow rowell, dan aku pergi ke gramedia untuk beli fangirl itu. tapi sesampainya disana, aku melihat novelnya jenny han dan nicola yoon. dari alhasil aku bingung. novel mereka tersedia di stand impor. aku bingung harus memilih yang mana harus kubeli dari novel ketiga penulis itu karena harganya yang 'agak'. aku memutuskan untuk mencari novel lain yang mungkin akan membuatku tertarik, dan aku menemukan novel ini dengan cover yang cute. awalnya aku hanya tertarik pada bagian tepinya yang berwarna merah dan cantik itu, karena sebelumnya aku belum pernah memiliki novel berwarna merah. dan kulihat harganya lebih murah dari ketiga novel keinginanku. alhasil aku membelinya.


aku nggak mau menceritakan panjang lebar, yang nanti jatuhnya jadi storytelling. tapi alasan aku membeli novel ini yang pertama karena covernya yang eyecatching. yang kedua harganya. dan yang ketiga adalah sinopsisnya yang sangat membuatku lebih tertarik dari covernya. jadi ketika kamu membaca sinopsisnya, kamu akan mencoba menghargai covernya walaupun kamu nggak tau maksud dari 'kenapa hanya ada seekor ikan merah diantara segerombolan ikan hijau?'. namun, ketika kamu membaca ceritanya, kamu akan mengerti maksud dari covernya. novel ini menceritakan tentang sisi kekeluargaan, dan ada physicological things yang dialami oleh karakter willow chance dalam novel ini. dan aku suka sekali novel ini.

aku melanjutkan dengan membaca novel dari Nicola Yoon yang judulnya The Sun is Also A star. aku tergoda untuk membeli novel ini karena ini adalah novelnya nicola yoon. sebelumnya, aku telah membaca novelnya yang berjudul everything everything dalam bahasa indonesia. dan aku sangat suka novel itu. dan novel yang satu ini aku beli dalam bahasa inggris. jadi, setelah aku membeli counting by 7s, aku membeli lagi novel ini dari sisa-sisa uang bulan kemarin. novel ini berbau romance, dan sainsnya. keduanya balance. tapi sebenarnya, aku tidak terlalu oke dengan novel ini karena aku tidak terlalu suka romance. malah, aku lebih mengagumi penulisnya. karena menurutku dia hebat! dia bisa menambahkan bumbu-bumbu sains kedalam tulisannya. yang aku tidak tahu apakah dia memang pintar sains atau dia perlu melakukan riset terlebih dahulu. oh ya, nicola yoon juga harus melakukan riset tentang korea pastinya, karena karakter daniel dalam novel ini is a korean. tapi kayanya, suaminya nicola yoon adalah asli korea. aku tidak tahu pasti.


novel ketiga yaitu, fangirl by rainbow rowell. well, finally, aku mendapatkannya. setelah berdiri cukup lama di stand buku impor untuk memutuskan beli atau tidak -walau aku harus merelakan uang beli sepatu-. ketika aku mencari rekomendasi novel introvert di internet, fangirl adalah salah satu yang direkomendasikan. aku sudah sering melihat nama rainbow rowell di timeline instagramku, karena kebanyakan bookstagram luar sudah membaca novelnya. actually, i am too late for this, but it is okay for me.


firstly, aku hanya tertarik dengan karakter cath yang diceritakan introvert, pemalu, suka mengurung diri di kamar, punya tokoh idola, hobi menulis fanfiction tentang idola, dan itu aku banget. tapi ketika aku membaca buku ini terus menerus, aku bertanya-tanya, "kok gini aja ya bukunya? sebenarnya maksudnya apa?". aku terus membacanya, pastinya dengan serius karena ini adalah english dan aku terus bertanya kenapa cath harus punya kembaran? kenapa harus ada levi dan reagan? kenapa harus ada ayahnya yang mengkhawatirkan itu? kenapa orangtuanya harus berpisah? kenapa harus ada dosen yang menyuruhnya menulis fiction? kenapa cath lebih suka fanfiction ketimbang fiction? akhirnya aku mengerti di bab-bab terakhir.

novel ini mencoba menceritakan tentang something broken. tentang broken home. tentang bagaimana anak-anak dari broken home tumbuh dan menjalani hidupnya. nah, cath dan wren ini adalah dua bersaudara dari broken home yang dicontohkan. mereka membawakan karakter mereka masing-masing. two kinds different people who have the same broken thing but different way to run their life. you can choose whether you want to be happy or not. if you want to be happy, you are going to be like wren, prented like you are okay. just set your mind that you can be still happy. don't even care about things who broke you. but if you not, you will be a cath. confuse on your life. wondering why? what happen with your family? stay at your comfort zone and throw away things don't fit to you. but the ending is not me at all.

dan yang sekarang sedang kubaca adalah novel romance ala-ala korea dari orizuka. judulnya infinitely yours. aku rasa orizuka adalah salah satu penulis buku terkenal di indonesia. karena aku sering mendengar dan melihat namanya. tapi baru sekarang aku membaca novelnya, dan ini pertama kali aku membacanya. yah.... walau awalnya kurasa membosankan karena ini romance, tapi ketika dipertengahan aku sudah dibuat penasaran. jadi aku mencari tahu siapa itu orizuka. dan yah, aku rasa aku menyukai penulis indonesia yaitu orizuka. aku tidak bisa bicara terlalu banyak tentang novel ini karena aku belum menyelesaikannya.

sudah dulu ya, aku harus sholat kemudian makan. bye bye!

Sabtu, 15 April 2017

nenek penjual tisu + lupa pakai kerudung

liqo baru selesai ketika adzan magrib berkumandang. sebenarnya, sudah selesai beberapa menit sebelumnya. tapi, saya, mbak rosi, kak redda, dan kak neco memutuskan untuk berbincang-bincang dahulu. tepatnya bukan saya, tapi mereka bertiga, saya hanya kebanyakan mendengar, dan sedikit berbicara. kalau tidak salah mereka membicarakan tentang grup tahsin dan kosan seharga 'cuma' 300rb.

saya memutuskan untuk sholat di masjid UIN saja, dan segera mengambil wudhu. ketika selesai, saya sudah tidak melihat mereka bertiga yang tadi asik berbincang-bincang.

saya meletakan tas kami ditempat yang sekiranya aman. kemudian mengambil barisan sejajar dengan akhwat-akhwat yang ada di barisan depan.

ketika sholat, ada ibu-ibu yang tidak mau mengisi shaf yang kosong, ada juga ibu-ibu yang ketika saya mencoba merapatkan kaki kami, eh.... dia malah membatalkan sholatnya dan bergeser.

langsung aja ke intinya,

selesai solat, ketika lagi mengembalikan mukena pada tempat asalnya, ada seorang nenek yang juga hendak mengembalikan mukenanya. eh, malah di geletakkan begitu saja, tidak digantung kembali.

"lama, hehe. buru-buru." ujarnya tersenyum, dan menghilang melewati pintu depan.

kemudian saya memutuskan untuk membereskan mukena yang berantakan itu.

ketika berniat menggantung mukena yang selesai dipake nenek itu, sehelai kerudung langsung jatuh. saya kaget.

"aduh, jangan-jangan kerudungnya ketinggalan."

saya segera keluar, mencari kemana nenek tadi. nenek tadi adalah penjual tisu yang menawarkan tisu dijalan. saya sempat melihat beliau membawa sekantong plastik hitam besar yang berisi tisu.

nenek itu masih terlihat disekitar masjid, berkeliling mulai menjajakan tisunya.
"bu..bu.."

nenek itu mendengar, namun bingung darimana asal suara itu.

"bu..."

"eh iya neng," beliau menghampiri saya.

"ibu, lupa pakai kerudung ya?"

beliau terlonjak kaget dan menyentuh kepalanya. kepala yang hanya dibalut dalaman hitam, dan terlihat rambutnya.

"aduh, eh iya neng, kerudungnya lupa."

saya berlali kembali ke dalam, mengambilkan kerudung nenek tersebut.

"aduh neng, makasih ya, nenek lupa.."

"hehe, iya nek.."

"aduh makasih ya, neng, lupa nenek... pantes...tadi licin rasanya"

"iya nek..."

"tadi nenek buru-buru"

"iya nek, untung tadi lihat..."

"makasih ya neng,"

beliau kemudian pergi lagi.

end.


Kamis, 13 April 2017

[REVIEW FILM] BEAUTIFUL MIND (2001)


nonton film ini bukan karena aku sedang candu nonton film -as i used to-, tapi karena aku merasa aku punya waktu luang untuk menonton. dan.... butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikan film berdurasi 2 jam lebih ini.

beautiful mind, aku dapet rekomendasi film ini dari page Zenius yang muncul di timeline facebook-ku. hal yang membuat aku tertarik adalah, terdapat semacam physicological thing di film ini, that's skizofrenia. pertama kali tau penyakit mental satu ini adalah dari sebuah drama korea yang berjudul 'it's okay, that's love', dan kemudian aku jatuh cinta dengan penyakit mental ini. kadang aku merasa psikologi itu menarik?

jadi, skizofrenia yang aku tau adalah, penyakit mental yang membuat penderitanya berhalusinasi, ia melihat sesuatu yang dianggapnya nyata, padahal untuk orang normal tidak ada.

aku sempat bertanya-tanya, apakah indigo adalah skizofrenia secara keilmuannya? mungkin adakah yang bisa menjelaskan?

beautiful mind bercerita tentang john nash, seorang matematikawan. dia berada dalam universitas yang bernama princeton university. jadi, semua matematikan atau scientist dikumpulkan dalam satu lingkaran yang mengharuskan mereka untuk bersaing membuat ataupun membuktikan teori-teori mereka sendiri. jadi, orang jenius berkumpul dengan orang jenius lain. coba bayangkan?

nah, john nash ini adalah yang aneh. dari body language ataupun ekspresinya, sudah mencerminkan bahwa dia aneh. terkadang dia mencoba suatu teori dengan melakukannya dalam kehidupan nyata, contohnya melihat burung-burung yang berjalan (saya sendiri tidak mengerti =))), dia juga menuliskan hitungan-hitungan rumusnya dijendela kamarnya di universitas (menurut saya ini adalah bagian yang indah).

dia bertemu dengan satu orang roomatenya, yang menurut saya datang tiba-tiba dengan keadaan mabuk (saya lupa namanya). namun, nash paling dekat dengan roomatenya ini, mereka sharing, dan si roomate selalu memberikan semangat kepada nash bahwa dia biasa, while yang lain mengejek keanehan nash.

nash sempat diragukan keberhasilannya oleh sang profesor, karena disaat semua temannya telah menemukan pemikiran mereka masing-masing, nash belum memberikan hasil apapun.

nash sempat menyerah, namun ia memilik roomate yang selalu menyemangatinya.

sampai akhirnya, ia berhasil mengumpulkan teori itu kepada sang profesor, hingga si profesor bilang, nash akan bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan manapun.

ditengah kisah, nath menjadi seorang profesor terkenal. ia dipanggil untuk menjalankan tugas penting, seperti memecahkan kode-kode, bisa melalui kumpulan angka, ataupun huruf. ia kemudian menjadi profesor di sebuah universitas -mengajar dengan keanehannya-, dan bertemu dengan alicia yang kemudian menjadi istrinya. namun sayangnya, ia menjadi sombong. nash hanya mau bergerak, ketika orang telah memuji kemampuannya.

jadi, ceritanya nash ini punya misi rahasia dengan komplotan dari rusia. dia selalu didatangi oleh laki-laki berjas dan topi hitam. pun setelah sekian lama, ia bertemu kembali dengan roomatenya ketika kuliah, namun roomatenya datang dengan keponakan perempuan.

nash mulai frustasi dengan janjinya pada komplotan rusia tersebut. ia mencoba memutuskan janjinya, namun ia merasa semakin didatangi oleh lelaki rusia berjas dan topi hitam yang sama.

sampai akhirnya, ketika ia sedang melakukan seminar, nash ditangkap oleh gerombolan orang yang salah satunya mengaku sebagai psikiater yang ingin mengajak nash bicara.

nash disuntik hingga tak sadarkan diri, kemudian ketika ia bangun, ia melihat sang roomate diseberangnya. ia mencoba berbicara dengan roomatenya, namun si psikiater tidak melihat siapa yang nash aja bicara.

akhirnya, nash didiagnosa mengidap skizofrenia.

dan ternyata, lelaki berjas-topi hitam, roomate dan sang keponakan perempuan itu adalah ilusinya belaka. nash sudah sejak lama mengidap skizofrenia. penyakit itu mulai timbul sejak awal perkuliahnnya.

nash mencoba sembuh dari skizofrenia itu. ia meminum obat agar ilusinya hilang.

bagian lucunya adalah, ketika nash bingung ia harus melakukan apa -disisi lain yang ia tahu hanya bekerja dan matematika adalah yang ia cintai-, sang istri menyarankan agar nash mencoba pergi keluar, atau berbicara kepada orang lain.

ketika nash selesai membuang sampah diluar, sang istri bertanya kepada nash dengan siapa ia barusan berbicara diluar? nash menjawab, bahwa ada tukang sampah diluar. namun sang istri mengelak, karena tidak ada tukang sampah datang di malam hari. namun kenyataannya, tukang sampah memang benar lewat rumah mereka dengan truk pengangkutnya. sang istri sadar, nash sudah sembuh.

namun, demi membahagiakan dan memenuhi kemauan sang istri, nash berhenti minum obat.

ilusi itu datang lagi. nash mulai menggila dengan pikirannya. ia kembali bertemu dengan pria berjas bertopi hitam, serta roomate dan keponakannya lagi. mereka terus berbicara kepada nash. sampai-sampai nash hampir mencelakakan bayinya dan istrinya.

pikiran nash adalah penyebab utama penyakitnya.

namun nash mencintai matematika.

ia terus berjuang dengan teori dan pembuktian-pembuktiannya. disaat semua teman seperjuangannya telah menjadi orang sukser, nash yang dulunya sempat dikenal sebagai seorang profesor harus mengulang pendidikannya di bangku kuliah.

ia harus menjalani hidupnya dengan dihantui oleh teman-teman ilusinya.

ia hidup dalam kegelisahan.

namun ia tetap meneruskan pendidikannya.

dari jaman lampau hingga modern, nash masih menjalankan pendidikannya. nash semakin aneh, wajahnya, rambutnya, bicaranya, bahkan jalannya yang sering dijadikan bahan olokan. ia semakin tua dan terlihat cacat.

namun ia masih suka menuliskan hitungan-hitungannya di jendela perpustakaan.

hingga suatu hari, seorang anak muda menghampiri nash dan berkata bahwa ia sudah membaca teori nash.

ia meminta nash untuk memeriksa teori-teori pembuktiannya.

nash mulai mengajarkan anak itu, dan anak-anak yang lain.

sang istri, dan sang sahabat -yang sekarang menjadi profesor nash- melihat hal itu, dan mereka terharu. nash sudah kembali normal dengan pikirannya.

pada akhirnya, nash diangkat menjadi dosen di princeton university.

sampe suatu hari, seorang bapak tua mendatangi nash, dan bilang bahwa nash akan dianugerahi penghargaan nobel. di umurnya yang sudah tua.

pada akhirnya, nash kembali dikenal, namun teman ilusi itu tidak hilang, mereka masih melihat nath dikejauhan.

nath bilang, mereka tidak pernah hilang. karena masa lalu, akan selalu menghantuimu

KESIMPULAN :

dari film ini saya mendapatkan banyak sekali kesimpulan. kesimpulan yang paling utama adalah, kita harus tau, bahwa kesuksesan itu ada apabila kita yang mencarinya. kita yang mencoba menghampirinya, tentu dengan usaha. dan kadang, kesuksesan itu tidak mudah diraih. contohnya nash, yang harus menghabiskan masa muda hingga tuanya hanya untuk mengumpulkan teori dan pembuktian, yang sampai membuat mentalnya terganggu, namun sebuah terbayar dengan penghargaan yang ia dapatkan pada akhirnya. yang mana, teori dan pembuktian itu bukan hanya sebuah kebanggaan untuk nash, namun juga bermanfaat bagi orang lain.




Senin, 10 April 2017

Mutia membelah diri + Bagaimana Mutia bisa Pulang.

Jadi, bagaimana Mutia pulang adalah bang gojeknya sadar bahwa yang dia bawa adalah Mutia. Tapi, nama Mutia bukanlah satu-satunya di dunia. Jadi, dia membawa mutia yang salah.

"Mutia, jadi gimana sih ceritanya"

Jadi... pas si gojek nelfon katanya udah sampe, si gojek bilang, kalau dia pake motor scoopy. Dan pas mutia mau nyamperin si Gojek Motor Scoopy.... si-Abang-Gojek-yang-salah-orang ini bilang ke Mutia,

"Mutia kan?"

"Iya, mutia."

Dan Mutia Asli yang dicari si-Abang-Gojek-yang-salah-orang ini, adalah Mutia yang alamatnya ke Jalan Cempaka. Secara alamat tujuan Mutia Palsu adalah Jl. Ciputat Molek III, Kost. Griya Nabila (Gg. Cempaka No. 38). Jadi ada kesamaan, sama-sama ada 'cempaka'-nya.

Alhasil... Mutia naik gojeknya, dan dadah-dadah ninggalin saya...

Dan saya sadar, teman saya salah naik gojek.

"Terus gimana mutia bisa pulang?"

Jadi, pas di jalan, abangnya nanya lagi.

"Mba Mutia kan?"

"Iya saya mutia."

"Tapi kok customer saya bilang dia masih didepan starbucks..."

Customernya nelfon -si Mutia yang juga didepan Starbucks- katanya, dia masih didepan starbucks.

Alhasil, Mutia palsu dibalikin lagi ke Bintaro Plaza, didepan Starbucks. Dan katanya, Mutia asli mukanya udah kesel gara-gara -mungkin- dia udah lama nunggu.

Kemudian, Mutia pulang dengan minta tolong di-orderin gojek sama orang yang juga lagi duduk-duduk didekatnya.

Pertanyaannya : KENAPA HARUS ADA DUA MUTIA DITEMPAT YANG SAMA??!!! + MUTIA S YANG ADA DI BIOSKOP.

Tapi, Alhamdulillah Mutia pulang.

END.

Go to Tanah Abang + Nonton + Abang Tukang Sendal + Salah Naik Gojek + Mutia Hilang.

Senin, 10 April 2017 sekitar jam 09 pagi -lewat- saya pergi nemenin Mutia ke Tanah Abang. Dia mau ngambil pesenan yang dikirim orangtuanya lewat salah satu kenalan Papa-nya. Jadi kita pergi ke Tanah Abang, naik angkot sampai Stasiun Pondok Ranji -bayar 5000 Rupiah-. Kemudian Mutia ngantri, buat beli tiket kereta PP -10.000 buat jaminan, 3000 buat kereta- jadi totalnya 16.000/orang.

Yaudah, terus kita nunggu di peron Jurusan Tanah Abang. Kita naik kereta yang paling belakang, soalnya biasanya bagian belakang dikhususkan buat cewek, jadi nggak berbaur dengan cowok. Keretanya nggak ramai banget, jadi kita ngga perlu desek-desekkan atau sesak nafas. Tapi sayanya, kita langsung nggak dapet tempat duduk pas masuk.

Buat nyampe stasiun Tanah Abang, kita musti ngelewati 2 stasiun. Jadi dari Stasiun Pondok Ranji - Kebayoran - Palmerah - Tanah Abang. Saya baru dapet tempat duduk pas di Stasiun Palmerah.

Sesampainya di Tanah Abang, kita keluar dari stasiun lewat tangga, terus ke jalan raya yang padat dan panas. Oh iya, saya juga liat bapak-bapak bilang ke orang yang lewat "tas kamu, tas kamu, dikedepanin aja". Buat yang gini-gini nih, ini emang benar. Soalnya kalau kaya stasiun yang padat dan desek-desekkan bakal rentan banget pencopetan yang nggak disadari. Dan salah satu cara mewaspadainya adalah dengan mengendepankan ransel/tas kita.

Saya ngikuti mutia menujuk penjual ketoprak -langganan Papanya-. Terus Mutia ambil barangnya, sekaligus beli Ketoprak, karena katanya ketopraknya enak.

Setelah itu, saya ambil uang di Atm yang ada didalem Stasiun. Kemudian kami balik naik kereta lagi, kereta menuju Pondok Ranji -nggak perlu beli tiket, karena udah PP-.

Pas balik, keretanya sepi, jadi kami langsung dapet tempat duduk dan banyak tempat duduk yang kosong. Saya menyempatkan membaca novel sampai Pemberitahuan pemberhentian kami di Stasiun Pondok Ranji.

Keluar dari Stasiun, saya berniat memenuhi keinginan Mutia yang pengen nonton Danur di Bioskop. Sebenernya saya pengennya nonton Dear, Nathan, tapi berhubung kemarin nggak jadi-nggak jadi terus nontonya, maka hari itu harus.

Kita naik angkot merah D.08 melewati Bintaro Plaza. Terus saya kasih supir angkotnya 10.000 buat 2 orang, dan kembaliannya 2000. Padahal itu deket banget dan bisa jalan kaki -____- (mungkin ini pelajaran).

Kemudian saya dan mutia langsung menuju ke Mushola yang ada di lantai 3. Karena di Bintaro Plaza belum ada tempat penitipan barang, maka kami minta izin sama petugas kebersihan buat naro barang di dalam lemari Musholla, dan diizinin. Terus saya sholat Dzuhur, dan Mutia nunggu di luar karena berhalangan.

Kami mengantri untuk membeli tiket nonton Danur, antrian nggak rame-rame banget. Tapi lucunya, nama cewek yang ngelayanin tiketnya persis sama kaya namanya si Mutia, di Name Tag nya tertulis 'Mutia S' secara nama Mutia sendiri adalah Mutia Syefira. Hahahahahahaha.

Kemudian kami langsung masuk ke dalam Studio 4. Kursi kamu bersebelahan, F14 dan F15.

Cukup banyak yang nonton -walau disebelah mutia ada 2 kursi kosong-, bahkan ada bapak-bapak dan anak bayi yang nonton. Ada yang nonton berdua -cewe&cewe-, ada yang sama pacarnya, ada yang sama teman kerjanya, tapi kebanyakan sih anak sekolahan yang baru pulang sekolah karena masih pake seragam sekolah.

Film danur dimulai, dan kami nonton. Jujur, hantu asih bisa bikin kami ketakukan, tapi sekaligus ketawa. Tapi saya nggak terlalu dapet feel dari filmnya, mungkin saya akan beli novelnya saja nanti.

Setelah selesai nonton, kami mampir liat-liat ke toko buku.

Kemudian saya ngambilin barang Mutia di Lemari Musholla dan.... kita keluar lewat lobby utama.

Nah, berhubung hpnya mutia mati, jadi saya sms Setri, minta tolong buat pesenin gojek. Rencananya, itu gojek buat Mutia, biar dia bisa pulang duluan.

Nggak lama, si gojek nelfon dan mutia yang angkat telfonnya -pake hape saya-.

"iya bang..iya, di pintu utama, depan starbucks.."

Saya mulai order gojek pake hape saya sendiri. Dan saya dapet, namanya Mansyur.

Nggak lama, abang gojeknya dateng dan nelfon ke hape saya, lagi-lagi mutia yang angkat.

"oh iya..iya.."

"icha.. gojeknya udah ada, aku duluan.."

Aku cuma dadah-dadah dan ngangguk ke Mutia. Tapi ada abang minta-minta ke saya, minta dibeli dagangannya 2 ribu aja, buat makan soalnya dia udah nggak makan 3 hari.

"neng.. beli dagangan abang neng.."

Saya masih sibuk merhatiin mutia yang lagi ngomong sama tukang gojek. Terus dia naik ke gojeknya.

Saya nyamperin si abang minta-minta.

"beli sendal abang neng.. 2 ribu aja, buat makan." terus dia muntah air, muntah air 2 kali, didepan saya.

"ini bang..." nyodorin uang 5 ribu.

"enggak neng.. beliin aja sendalnya abang.. abang belum makan.."

"tapi saya ngga lagi butuh sendal bang.."

Saya paksa abangnya buat ambil uang 5 ribu itu, dan akhirnya dia mau. Mukanya pucat banget, matanya udah nggak fokus kemana-mana.

Pas saya balik ngeliatin Mutia, Mutia udah dadah-dadah aja pergi dengan abang gojek yang motornya gede.

Terus saya nyariin si Abang Mansyur ini. Eh tiba-tiba, nomer abang gojeknya Mutia nelfon ke hape saya lagi.

"Mba Anisa, kan?"
"Iya?"
"Mba ini saya mba"

Saya noleh kekiri, dan ada 2 abang gojek disana. Yang satu melambai ke saya dan handphone yang lagi nelfon saya. Saya bingung. Dan nyamperin.

EH, pas saya nyamperin si Abang gojek yang nelfon, si Abang gojek yang ada didepannya bilang,

Jadi, posisinya, saya berdiri diantara abang gojek kiri dan kanan.

"Mba Anisa, ya?" saya noleh ke abang gojek di kiri.

"Mba Anisa, kan?" saya noleh ke abang gojek di kanan.

"Saya mansyur mba.." kata abang gojek yang dikiri.

"Loh, Mas siapa?" tanya saya ke abang gojek yang dikanan.

"Saya Ammar mba.." ^%%%^^&*&&(^^&#$%%(

"BANG TEMEN SAYA NAIK GOJEK SIAPA BANG&!#^*" panik. Si Mansyur sama si Ammar juga bingung. Tapi lebih bingung si Ammar.

"bang, yang ngorder abang bukan saya sebenernya," kata saya ke si Ammar.

"yaudah mba saya di cancel aja mba, saya mah nggak papa di cancel mba.." kata si Mansyur dengan muka pasrah.

"nggak mas. Kalau saya cancel, nanti poin mas berkurang. Mas jalan aja."

"yaudah mba... kalau gitu mba naik sama dia ya.. -nunjuk ke Ammar-. makasih mba.. saya jalanin aja ya?" dan Mansyur jalan ketempat tujuan tanpa bawa penumpang.

Saya balik ke si Ammar.

"mas, yang ngorder mas itu temen saya, yang tadi naik gojek disebelah mas.."

"mba anisa, atas nama setri kan?"

"iya mas.... tapi buat temen saya... sekarang dia gimana mas////"

Saya naik gojek si Ammar sampe kekosan. Dan dikosan, mutia belum pulang.

Saya panik. Duduk sendiri di dapur. Nggak lama zahra datang, dan saya cerita ke dia.

Zahra bilang saya harus sabar. Mutia pasti pulang.

Sampe jam 5, Mutia nggak pulang.

Dan jam 5 lewat, bunyi suara motor diluar pagar, dan pas zahra ngintip,

"MUTIAAAA.... CHA MUTIAAAAA..."

"MUTIAAAAAAAAAA"

Akhirnya Mutia pulang....








Selasa, 28 Maret 2017

I WANNA GRAB THESE BOOKS!!!!!!!

hai guys! postingan kali ini aku akan nge-list, buku-buku apa aja yang ingin aku dapatkan dibulan April ini.

My wishlist book is....

1. the sun is also a star by nicole yoon -> i confuse to buy this novel ini english or bahasa -bc this will be released in bahasa by penerbit spring-. and i can't wait to have this novel, because i've read other nicole yoon's novel called everything, everything and i liked it. so, i want to taste it for the second.
2. 150cm life by takagi naoko
3. melody to the moon by arini putri
4. a untuk amanda by anisa ihsani (i knew this book by watching one of booktuber in youtube)
5. yawning is delicious by kang ji young
6. love 020 by gu man (i've watched the drama but i didn't finish it because i didn't like romance, but i got interest to read the book)
7. soulmate by lia indra andriana (i know that this is an old, but i like the cover and the sinopsis, and some people reviewed this as good)
8. underwater by marisa reichardi (i dunno i just like the cover in the very first, but then i liked the synopsis)
9. the forbidden wish by jessica khoury (i just like the cover because it's pink)
10. one by sarah crossan (just because i love spring)
11. golden by jessi kirby (i curious when i read some reviews by others)
12. being henry david by cal armistead (i love spring, and i have to get this)
13. p.s i still love you and to all the boys i've loved before by jenny han (after i read p.s i like you by kessie west, i really fallen of it. and some of people who has read p.s i like you, recommend to read jenny's bc it looks the same)
14. oon in action by anigotuz zahro (i love the cover)
15. nona teh dan tuan kopi (i love the title and cover)

i think that's all. but actually there are so many, but.... those is enough......

Rabu, 15 Maret 2017

CURHAT : ZAMAN 'INTERNET MERAJALELA'.

internet itu udah jadi kebutuhan pokok dalam hidup saya. apalagi saya yang sekarang kuliah di kota -aslinya dari kampung-. akses kemana-mana jadi lebih mudah. apalagi dengan adanya internet. dan harus ada internet.

uang bulanan yang nenek saya kasih, yang katanya "ini uang buat hidup kamu sehari-hari disana", atau "uang buat makan kamu selama sebulan", dan disana uang buat hidup yang dulunya saya anggap sebagai, uang kampus, uang makan, uang beli buku, sekarang  jadi ikut terpotong  dengan adanya internet. jadi masuk sebagai kebutuhan pokok saya, yaitu 'uang beli paket internet'.

saya sampai ngeluh ke mama karena uang saya yang kepotong cuma karena kebutuhan beli pake buat internet. entah itu buat buka medsos, dan dengan tidak buka medsos pun saya masih butuh internet, contohnya untuk nyari tugas, cari berita, dan masih banyaaaaaaaaaaaaaak lagi.

apalagi, sekarang di kota saya udah ada GO-JEK ONLINE. jadi, kamu bisa pesan ojek secara online. dan kalau udah berhubungan dengan online, pasti deh ngebutuhin internet buat ngejalaninnya.

naaaaaaaah, jadi sekarang saya pikir internet itu dibutuhin banget buat saya, atau kita. kita kaya bergantung banget sama internet.

sekarang contohnya, go-jek online itu butuh akses internet kalau mau ngordernya. dengan mudahnya, asal ada internet kita bisa order ojek buat nganterin kita kemana-mana.


terus ada belanja online. yang juga bisa mempermudah kita, tanpa harus pergi ke pusat perbelanjaan sendiri. itu juga butuh internet.

ada juga e-learning. itu juga ngebutuhin internet.

e-banking. pake aplikasi yang cuma bisa dijalanin kalau ada internet.

maps, yang ngebantuin kita nunjuk arah, itu juga tergantung adanya internet atau engga.
 

sekarang, dosen saya aja kalau ngirim tugas udah lewat email. dan itu butuh internet.

komunikasi yang sekarang kebanyakan lewat media sosial, juga memerlukan internet. bahkan sms udah pada nyepam aja kali.

aduuuuuh saya sendiri pusing deh, karena semua harus bergantung dengan internet. udah gawat banget kalau gak punya kuota internet. kayanya hidup gak bakal jalan, karena ketergantungan. uang saya jadi kepotong buat beli kuota internet. pusiiiiing pusiiiiing. saya sebagai anak kost sangat me-PUSING-kan itu. titik. end.